​Manajer Manchester United, Louis van Gaal menolak anggapan bahwa ia telah diselamatkan oleh pemain mudanya, Marcus Rashford. Van Gaal malah menunjuk bahwa pemain-pemain seperti Rashford adalah berkat kebijakan tentang pemain muda yang telah diterapkannya.

Marcus Rashford langsung mencuat ketika terpaksa tampil sebagai starter saat berlaga di leg 2 Europa League melawan Midtjylland. Ia menggantikan Anthony Martial yang mendadak cedera saat sedang pemanasan. Di pertandingan yang berakhir dengan skor 5-1 untuk United itu, Rashford mencetak dua gol. Aksinya berlanjut ketika kembali diturunkan Van Gaal sebagai starter di pertandingan big match melawan Arsenal. Dan, lagi-lagi Rashford mencetak dua gol.

Kebetulan, di periode yang sama Van Gaal sedang mendapat tekanan berat dan terancam dipecat setelah sebelumnya United menelan kekalahan 1-2 dari Sunderland dan kembali kalah di pertandingan pertama melawan Midtjylland dengan skor 1-2.

"Sekarang saya membaca bahwa Rashford telah menyelamatkan saya. Tidak, bukan begitu, Rashford muncul karena kebijakan saya, dan klub, dan tentu saja ia harus membuktikannya," cetus Van Gaal dikutip ​ESPNFC. "Ia bisa tampil karena alasan yang sama dengan (Cameron) Borthwick-Jackson, (Guillermo) Varela dan banyak pemain lain."

Menurut Van Gaal, kebijakan yang diterapkannya diakui sangat beresiko karena sejumlah alasan yang berhubungan dengan pemain muda. Hal tersebut berbeda dengan pemain-pemain senior yang memang sudah waktunya mengisi skuat senior.

"Pemain muda itu tidak konsisten, dan kita berbicara tentang konsistensi di sini. Memang ada beberapa pengecualian seperti Martial, tapi itu sangat langka. Hampir semua pemain tidak bisa menunjukkan kemampuannya setiap pekan. Ini momentum yang luar biasa karena kami mendapatkan banyak pemain yang bisa tampil di level seperti ini dan pemain senior harus bersaing dengan pemain muda," sebut Van Gaal.

Manchester United kini menempati posisi kelima Premier League dengan poin sama, 47, dengan peringkat keempat, Manchester City. Peringkat empat adalah posisi terakhir di Premier League yang menjamin tiket untuk berlaga di Champions League musim berikutnya.