West Bromwich Albion (WBA) mengembalikan Manchester United “ke daratan” usai meraih kemenangan bersejarah 1-0 di Hawthorns pada pekan 29 Premier League. Red Devils menelan kekalahan setelah memenangi empat pertandingan beruntun di seluruh kompetisi.

Michael Carrick dan kawan-kawan takluk via gol tunggal Salomon Rondon yang menerima umpan silang Sebastian Pocognoli. United juga berada dalam kondisi sulit untuk mencetak gol, karena bermain dengan 10 pemain, setelah Juan Mata dikartumerah wasit Mike Dean pada menit 26.

Mata bertindak ceroboh kala coba menahan tendangan bebas Darren Fletcher pada menit 23 dan berbuah kartu kuning. Tiga menit berselang eks pemain Chelsea melakukan pelanggaran kepada Fletcher, hingga ia diberi kartu kuning kedua.

Manajer Manchester Merah, Louis van Gaal, mengakui bahwa kartu merah Mata memang memengaruhi hasil akhir laga. Namun di sisi lainnya, ia juga menyalahkan Dean yang dinilai tidak memahami karakter Mata, yang tidak pernah ingin mencederai pemain lawan.

“Kartu kuning pertama saya pikir memang bodoh, karena Anda tahu jelas jika melakukannya (menghalangi tendangan bebas) mendapat kartu kuning. Tapi kartu kuning kedua, Anda tahu telah menerima kartu kuning sebelumnya dan Anda harus seharusnya mengingatnya. Anda (Mata) merusak keuntungan tim,” terang Van Gaal di ​Goal, Senin (7/3).

“Meski begitu wasit juga harus tahu siapa orang yang melakukan tekel, dan Juan Mata tidak pernah mencederai lawan. Saya juga bertanya kepadanya (Mata), berapa kartu merah yang pernah Anda dapat? Tidak pernah, ini kali pertamanya,” lanjutnya.

Ucapan Van Gaal yang ingin wasit lebih mengetahui karakter pemain sepak bola terlihat aneh, karena nyaris tidak mungkin tiap wasit menghafal karakter banyaknya pesepakbola profesional yang bermain. Van Gaal pun mengakui ucapannya itu tidak relevan, namun ia tetap bersikukuh bahwa wasit berpengalaman lebih baik dalam memimpin laga.

“Tidak, hal itu tidak relevan (karakter Mata memengaruhi), tapi saya pikir Anda seharusnya tahu karakter pemain dan itu lah mengapa wasit berpengalaman selalu lebih baik. Saya selalu berpikir Anda juga tidak pernah mempertimbangkannya (wasit berpengalaman),” urai Van Gaal.