Momentum kemenangan dijaga Liverpool usai menaklukkan Manchester City tengah pekan lalu dengan skor 3-0. Reds kembali melakukannya di pekan 29 Premier League, kala menang 2-1 di Selhurst Park, markas Crystal Palace.

Kemenangan juga semakin terasa spesial bagi Jordan Henderson dan kawan-kawan karena dilakukan dengan 10 pemain, dan dalam kondisi tertinggal sebelumnya. Liverpool sempat tertinggal via gol Joe Ledley dan kemudian bermain dengan 10 pemain, setelah James Milner diusir wasit Andre Marriner.

Namun Liverpool terus menyerang dan memaksa kiper Palace, Alex McCarthy melakukan blunder yang dibayar mahal oleh gol Roberto Firmino. Imbang, Liverpool pun memanfaatkan momentum itu dengan gol penentu kemenangan, yang dicetak Christian Benteke tepat di penghujung laga via tendangan penalti.

Bagi Benteke, itu gol pertamanya sejak terakhir mencetak gol pada 30 Desember 2015. Dan ia butuh penantian 18 laga di seluruh kompetisi untuk kembali mencetak gol bersama Liverpool.

Proses gol penalti itu sendiri terjadi cukup kontroversial saat Benteke dijatuhkan Damien Delaney di kotak terlarang. Pasalnya dalam rekaman ulang, terlihat kontak yang sangat minim dilakukan Delaney, di mana Benteke melanjutkannya dengan aksi teatrikal saat terjatuh.

FBL-ENG-PR-CRYSTAL PALACE-LIVERPOOL

Namun terlepas dari kontroversi itu, manajer Liverpool, Jurgen Klopp berpendapat berbeda. Eks manajer Borussia Dortmund yakin 100 persen bahwa Benteke benar dilanggar oleh Delaney.

“Saya yakin itu (penalti Liverpool), apakah Anda tidak berpikir demikian? Apa yang bisa saya katakan? Saya yakin. Jika Anda lari dan kemudian mendapat sentuhan, Anda jatuh. Coba saja!” tegas Klopp seperti dilansir ​Liverpool Echo, Senin (7/3).

Lebih lanjut Klopp menjelaskan jalannya pertandingan, terutamanya setelah Milner diberi kartu merah karena menerima kartu kuning kedua di laga tersebut.

“Di babak pertama kami memulai laga dengan baik, tapi saya bisa mengingat banyaknya tembakan ke gawang lawan. Dan melawan tim yang bermain dengan serangan balik seperti Palace, hal itu tidak masuk akal!” imbuh Klopp.

“Kami memberitahu pemain di jeda babak pertama permainan tidak terlalu buruk, tapi tidak buruk belum lah cukup. Rencananya tim bermain lebih langsung menyerang, lalu kami kebobolan dan mendapat kartu merah. Lalu kami bermain nothing to lose, dan begitu cara kami bekerja,” paparnya.

“Permainan tak bisa berjalan tanpa adanya kesalahan, tapi saya pikir kami memaksa lawan melakukan kesalahan. Kami bermain dengan garis pertahanan tinggi, dekat dengan kotak penalti lawan meski kami bermain dengan 10 pemain. Kami menekan Crystal Palace, dan saat mereka melakukan kesalahan kami mengambil keuntungan,” urainya.