Chủ Nhật, 6 tháng 3, 2016

6 Hal yang Dapat Dipelajari dari Kemenangan Dramatis Liverpool Atas Palace

Comeback kemenangan dramatis berhasil dilakukan Liverpool di pekan 29 Premier League yang berlangsung di Selhurst Park, markas Crystal Palace.

Reds meraih kemenangan 2-1 setelah sempat tertinggal oleh gol Joe Ledley, dan bermain dengan 10 pemain setelah James Milner diusir wasit Andre Marriner karena menerima kartu kuning kedua di babak kedua.

Roberto Firmino berhasil memanfaatkan blunder kiper Palace, Alex McCarthy dan mengubahnya menjadi gol. Sementara satu gol lagi diciptakan Christian Benteke, yang turun dari bangku cadangan dan mencetak gol dari titik putih, setelah ia dijatuhkan Damien Delaney di kotak terlarang.

Pertandingan berjalan alot dan sengit karena kedua tim sama-sama gencar melakukan serangan, dan kemenangan dramatis bukan satu-satunya hal yang dapat dipelajari dari laga tersebut. Dan berikut enam hal lainnya yang dapat dipelajari dari pertandingan di Selhurst Park.


​Download Aplikasi FTB90 untuk artikel-artikel menarik seputar sepak bola


6. Akhir Tren Buruk vs Crystal Palace

FBL-ENG-PR-CRYSTAL PALACE-LIVERPOOL

​Crystal Palace tak ubahnya lawan yang sulit ditaklukkan Liverpool kala keduanya bertemu di masa lalu. Crystal Palace telah mengalahkan Liverpool di tiga laga liga sebelumnya. Eks penyerang Liverpool, Luis Suarez, juga sempat menangis di Selhurst Park karena gagal meraih kemenangan di sana dan memupuskan dahaga gelar Premier League. 

Hal itu kian terbukti karena Liverpool hanya sekali meraih kemenangan kontra Elang London, di mana momen itu terjadi pada 15 Februari 2015 di Premier League. Sisanya Liverpool kalah tiga kali (dua di antaranya dua kali beruntun), dan sekali imbang. Tak pelak kemenangan ini mengakhiri tren minor Liverpool tiap kali berjumpa dengan Palace.

5. Akhir Penantian Benteke

FBL-ENG-PR-CRYSTAL PALACE-LIVERPOOL

Benteke masuk dari bangku cadangan, beraksi dan memaksa Delaney menjatuhkannya, hingga berujung tendangan penalti yang dieksekusi striker Belgia dengan baik. Eks penyerang Aston Villa menjadi supersub Liverpool, dan mengakhiri laga untuk kemenangan tim.

Tak hanya itu, gol tersebut menjadi akhir penantian Benteke yang sudah puasa gol sejak 30 Desember 2015. Sebelumnya ia melalui 18 laga bersama Liverpool di seluruh kompetisi tanpa pernah mencetak gol. Klopp tentu berharap gelontoran gol Benteke bertambah setelah buka puasa gol tersebut.

4. Daya Juang Liverpool, Tipikal Jurgen Klopp

FBL-ENG-PR-CRYSTAL PALACE-LIVERPOOL

Liverpool tak hanya menguasai penguasaan bola sejak babak pertama dimulai. Tapi mereka menunjukkan determinasi dan semangat juang tinggi sepanjang laga, terutamanya setelah bermain dengan 10 pemain.

Jerih payah mereka berbuah kemenangan krusial, sekaligus memberi indikasi bahwa Liverpool saat ini sudah memiliki gaya bermain ala Jurgen Klopp. Saat ia melatih Borussia Dortmund di masa lalu, Die Borussen memiliki gaya bermain gegenpressing dan tak kenal lelah mengejar bola.

Filosofi itu sempat menjadikan Dortmund sebagai tim yang memiliki daya juang tinggi, dan bertarung hingga 90 menit pertandingan berlangsung. Hal itu pun terulang kembali di Liverpool, yang terus berjuang meraih hasil positif, meski dalam keadaan sulit.

3. Wajar Jika Pardew Emosi

Crystal Palace v Liverpool - Premier League

Dalam sebuah tayangan ulang, terlihat manajer Palace, Alan Pardew emosi dan melempar jasnya di area teknis tuan rumah saat Benteke mencetak gol penentu kemenangan Liverpool.

Jika menilik kembali laga secara keseluruhan, wajar jika Pardew emosi. Ia geram melihat timnya tak mampu mempertahankan keunggulan, dan melakukan dua kesalahan konyol yang berujung hilangnya poin.

Pertama saat McCarthy melakukan blunder yang berujung gol Firmino dan membangkitkan semangat Liverpool. Yang kedua adalah saat Delaney terpancing untuk melakukan aksi menjegal Benteke, dan berujung penalti.

2. Modal Positif Liverpool

Crystal Palace v Liverpool - Premier League

Dengan hasil ini, maka Liverpool hanya kalah sekali dari enam laga terakhirnya di seluruh kompetisi, yakni saat gagal merengkuh titel League Cup dan kalah oleh Manchester City. Namun Jordan Henderson dan kawan-kawan menebusnya dengan dua kemenangan beruntun di Premier League.

Dua kemenangan dari City (3-0) dan Palace (2-1), menjadi modal positif Liverpool untuk menghadapi leg pertama 16 besar Europa League melawan rival bebuyutan mereka, Manchester United di Anfield pada Jumat, 11 Maret 2016 dini hari WIB.

1. Perebutan Papas Atas Bertambah Sengit

Crystal Palace v Liverpool - Premier League

Kemenangan ini mengangkat Liverpool ke peringkat tujuh dengan koleksi 44 poin dan terpaut enam poin dengan City yang ada di peringkat empat, alias batas terakhir zona Champions League. Baik Liverpool dan City juga memiliki satu laga tunda, karena pertarungan mereka di League Cup dua pekan yang lalu.

Dengan kepastian ini perebutan tempat di papan atas bertambah sengit, karena perebutan zona Champions League kini direbutkan Liverpool, West Ham United, dan Manchester United yang kalah 0-1 dari West Bromwich Albion.

Selain West Ham dan Manchester United. Ada tim lain yang juga merebutkan posisi tersebut, yakni Stoke City, Southampton, dan Chelsea yang belum pernah kalah di Premier League, sejak diambil alih Guus Hiddink.

0 nhận xét:

Đăng nhận xét