Arsenal akan menjamu tim super kuat Barcelona pada leg pertama 16 besar Champions League yang berlangsung di Emirates Stadium, Rabu, (24/2) dini hari WIB. Sebelum pertemuan kedua tim, banyak pihak setuju melabeli Blaugrana dengan status favorit memenangi laga dan kembali menyingkirkan Arsenal seperti halnya pada 2006, 2010, dan 2011.

Barcelona juga memiliki statistik mengerikan bagi lawan-lawannya dengan 32 laga tak pernah kalah di bawah arahan Luis Enrique. Mereka juga memiliki trisula maut yang dikenal MSN, terdiri dari Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar. Fakta-fakta itu mengunggulkan Barcelona atas Arsenal.

Meski begitu dalam sepak bola segalanya dapat terjadi, dan Arsenal bisa mengejutkan banyak pihak dengan mengalahkan serta menyingkirkan Barcelona. Hal itu diakui eks pemain Barcelona yang pernah bermain di Chelsea, Juliano Belletti.

“Barcelona bukan tim yang tak dapat dikalahkan, itu salah satu hal hebat dalam sepak bola, Anda bisa melihat sebuah tim yang dihargai dengan kualitas bermain yang hebat, tapi hal itu tak menjadikan mereka tak terkalahkan,” ungkap Belletti di ​Omnisport, Selasa (23/2).

Landasan Belletti menaruh keyakinan kepada Arsenal juga dilihat dari performa skuat asuhan Arsene Wenger, yang berpotensi mengakhiri dahaga gelar Premier League musim ini sejak terakhir meraihnya pada 2004.

“Arsenal saat ini ada di level terbaik ketimbang musim-musim sebelumnya, dan kepercayaan diri mereka memberikan kesempatan (mengalahkan Barcelona). Mereka telah membuktikan kualitasnya. Tapi bagian tersulitnya adalah, mencoba untuk menghentikan Barcelona dari performa kualitas terbaik mereka. Itu sangat sulit, terutama lini depan mereka,” lanjutnya.

Belletti pantas mengkhawatiri lini depan Barcelona, karena trio pemain Amerika Selatan itu punya kemampuan untuk mengubah hasil akhir pertandingan dan menentukan di laga-laga besar.

FBL-ESP-LIGA-LASPALMAS-BARCELONA

“Level Barca membuat mereka jadi tim favorit. Di laga yang menentukan, pemain yang dapat menentukan hasil akhir muncul. Bahkan ketika trio (Messi, Suarez, dan Neymar) tidak bermain bersama, dua atau satu di antara mereka dapat menentukan hasil akhir. Itu memberikan mereka kepercayaan diri dan jadi tim favorit,” pungkas Belletti.