Indonesia merupaka negara Asia Tenggara pertama yang menembus perempat final Olimpiade, tepatnya pada tahun 1956. Kala itu Maulwi Saelan dkk, berhasil menahan imbang 0-0 Uni Soviet di laga pertama.
Hal itu menjadi kejutan, karena Uni Soviet kala itu adalah salah satu raksasa sepak bola dunia. Lev Yashin dkk, dipusingkan dengan permainan rapat yang diperagakan pemain-pemain Indonesia.
Namun, sayangnya, Indonesia gagal di laga kedua. Pasukan Pogacnik Boys itu kalah 4-0 dari Uni Soviet. Namun prestasi tersebut menjadikan Indonesia mulai dipandang oleh para raksasa sepak bola dunia.
Choo Seng Que menjadi pelatih Timnas Indonesia pertama di tahun 1950. Setelah kemerdekaan, PSSI mulai berbenah dan membetuk timnas yang kuat.
Pemilihan Choo Seng Que yang berasal dari Singapura didasari oleh reputasinya yang aduhai di level Asia. Uncle Choo pun memimpin skuat Garuda di ajang internasional pertama, yakni Asian Games 1951.
Bukan Ahmad Nawir, melainkan Sidi yang tercatat sebagai kapten pertama Timnas Indonesia. Pemain asal Solo yang membela Persis Solo dan Persebaya Surabaya itu didaulat menjadi kapten Indonesia angkatan pertama.
Sebelumnya, banyak yang mengira Ahmad Nawir adalah kapten pertama Timnas. Namun, ia membela tim Hindia Belanda di Piala Dunia 1938, sedangkan Sidi secara resmi menjadi kapten Timnas di tahun 1950, saat PSSI mulai membentuk kekuatan sepak bolanya di Asia.
Jauh sebelum Kurniawan Dwi Yulianto membela FC Luzern di Swiss, nama Surya Lesmana dan Risdianto sudah melakukannya pada tahun 1974. Dua pemain asal Persija Jakarta itu membela klub asal Hong Kong, Mackinnos FC.
Setelah mereka, muncul nama Iswadi Idris yang juga dari Persija Jakarta. 'Si Kancil' berkesempatan membela klub Australia, Western Suburbs di tahun 1975 setelah ia mempersembahkan gelar juara ke-8 bagi Persija.
Persija Jakarta menjadi klub yang pertama juara di turnamen Asia. Klub asal Jakarta itu tampil gemilang di Piala Quoch Khan tahun 1973. Materi Persija saat itu bisa dibilang superior di Indonesia.
Bahkan 11 pemain Persija merupakan pemain Timnas Indonesia. Nama-nama seperti Anjas Asmara, Sofyan Hadi, Oyong Liza, Iswadi Idris, Yudo Hadiyanto sampai Sutan Harhara merupakan andalan Macan Kemayoran dan juga Skuat Garuda.
Krama Yudha Tiga Berlian, adalah klub yang pertama kali mencapai semifinal Piala Champions Asia di musim 1985/1986. Klub asal Palembang itu memang menjadi klub yang disegani kompetisi Liga Sepak Bola Utama atau yang dikenal dengan Galatama.
Herry Kiswanto, dkk. mencapai babak semifinal setelah mengalahkan klub asal Suriah, Al Ittihad Alepo. Sayangnya, KTB kalah dari klub kuat Korea Selatan, Daewoo Royals di semifinal.
Nama Christian Gonzales menjadi pemain naturalisasi pertama yang membela timnas Indonesia. El Loco membela Timnas sejak tahun 2012 saat ajang Piala AFF.
Sebelum El Loco, ada Antonio Claudio. Namun, Toyo-sapaan akrab Antonio Claudio tidak pernah mendapat kesempatan untuk membela Timnas Indonesia
Adalah Antun 'Tony' Pogacnik yang pertama kali memberikan gelar Internasional pertama bagi Indonesia. Pelatih berkebangsaan Rusia itu membawa Indonesia keluar sebagai juara Merdeka Games di Malaysia tahun 1961.
Pogacnik meletakan dasar sepak bola bagi Indonesia. Metodenya yang keras dan mengandalkan kekuatan fisik dan teknik tinggi, membuat Tan Liong Houw dkk, menjadi menjadi Macan di kawasan Asia.
Kurniawan Dwi Yulianto adalah pemain bintang di era 1990an. Anak dari generasi 1990an sudah pasti mengidolai pemain yang pernah membela Sampdoria itu.
Golnya ke gawang FC Basel di laga resmi Liga Swiss, saat membela FC Luzern adalah momen yang tak terlupakan bagi Kurniawan. Pasalnya, gol Kurniawan membawa FC Luzern menang 2-1 atas rivalnya FC Basel.
Indonesia bisa dibilang menjadi negara Asia pertama yang tampil di Piala Dunia. Tahun 1938, sempat terjadi 'pertarungan' antara NIVB dan PSSI. Namun, akhirnya tim dari NIVB-lah yang mewakili nama Hindia Belanda di Piala Dunia 1938.
Kelak, Hindia Belanda menjadi Indonesia saat pemerintah kolonial Belanda pergi dari bumi Nusantara dan merelakan Indonesia merdeka pada tahun 1945.
0 nhận xét:
Đăng nhận xét