​Proses FIFA dalam mereformasi dirinya sendiri terus berlanjut. Setelah Sepp Blatter, Michel Platini, dan Jerome Valcke kena hukuman larangan terlibat dalam kegiatan sepakbola apapun, kini mereka melanjutkan sanksi lebih jauh.

Valcke dipecat setelah sementara ia sedang disidik karena dituduh terlibat kasus korupsi penjualan tiket Piala Dunia. Valcke adalah Sekjen FIFA dan telah lama dikenal sebagai tangan kanan President Sepp Blatter.

Pria berumur 55 tahun ini tetap menolak segala tuduhan semua tuduhan dari Komite Darurat FIFA, tapi bukti dianggap telah cukup untuk memecat Valcke.

Komite Etika FIFA sebelumnya memberi rekomendasi hukuman kepada mantan petinggi asal Prancis itu agar dihukum sembilan tahun. Tapi pernyataan resmi terbaru memutuskan hal yang berbeda.

Pernyataan resmi yang dikeluarkan tanggal 9 Januari 2016 menyatakan bahwa Jerome Valcke resmi dipecat dan tidak lagi menjabat sebagai Sekjen FIFA. Posisi kosong itu sekarang diserahkan kepada salah satu petinggi FIFA, Dr. Markus Kattner sebagai pejabat sekjen sementara.

Kasus yang dihadapi Valcke kali ini berbeda dengan isu utama, yaitu keputusan menunjuk Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 dan Qatar untuk Piala Dunia 2022.

Keputusan FIFA itu bukan tanpa masalah. Penunjukan Kattner sebagai caretaker menimbulkan kontroversi tersendiri. Setidaknya Martyn Ziegler, seorang jurnalis dari Press Association (PA), mempertanyakan keabsahan Kattner karena ia juga menjadi salah satu tokoh yang menandatangani keputusan soal tiket yang menjadi dasar pemecatan Valcke.