Pada musim 2013/14 Luis Suarez merupakan mesin gol Liverpool. Duetnya bersama Daniel Sturridge nyaris memberikan trofi Premier League yang terakhir kali diraih Reds pada musim 1989/90. Bahkan kala itu El Pistolero menjadi Player of the Year Premier League.

Bermain sejak 2011. Suarez hanya mampu sekali meraih trofi bersama The Kop, yakni trofi League Cup yang diraih pada musim 2011/12. Minim trofi menyebabkannya pindah menuju Barcelona pada 2014 dengan mahar besar yang diprediksi media Inggris mencapai angka 75 juta pound.

Bersama Blaugrana penyerang asal Uruguay langsung mendapatkan semua trofi prestisius seperti La Liga, Copa del Rey, Super Cup, dan Champions League. Ia membentuk trisula maut bersama Neymar dan Lionel Messi, serta turut andil dalam raihan treble winner kedua di musim 2014/15.

Suarez telah sukses bersama Raksasa Catalonia. Namun ia tidak begitu saja melupakan jasa Liverpool yang mempopulerkan namanya, dan mengaku rindu dengan suporter Liverpool.

Kelak jika ada kesempatan kembali ke Premier League di masa depan. Pria berusia 28 tahun hanya ingin bermain untuk Liverpool, bukan tim-tim Inggris lainnya.

“Anda tak pernah tahu apa yang mungkin terjadi di masa depan. Tapi jika saya kembali ke Inggris saya akan hanya bermain untuk Liverpool, dan tidak pernah dengan tim lainnya,” tegas Suarez kepada ​ESPN, Rabu (27/1).

“Saya merindukan fans dan atmosfer yang sangat luar biasa hebat. Semuanya yang pernah bermain untuk Liverpool tahu betapa penting suporter. Mereka tahu bahwa mereka ada di hati saya,” lanjut pemain yang pernah bertanding melawan Timnas Indonesia di laga persahabatan internasional itu di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 2010.