Sepak terjang Chelsea musim 2014/15 benar-benar tak pernah luput dari pemberitaan media. Dari start terburuk sang juara bertahan Premier League yang menempatkan mereka di papan bawah klasemen, hingga pemberontakan pemain kepada Jose Mourinho yang akhirnya dipecat manajemen.

Guus Hiddink pun kembali ditunjuk Roman Abramovich untuk menyelamatkan musim The Blues sebagai manajer interim. Pria asal Belanda itu juga pernah melakukannya pada 2009 saat menggantikan posisi kosong yang sebelumnya ditempati Luiz Felipe Scolari.

Perlahan Chelsea mulai membaik di bawah arahan eks pelatih Timnas Belanda. Namun kiprah positif itu tetap tidak menghindarkan Chelsea dari masalah dengan FA. 

Mereka kembali mendapatkan denda dan juga peringatan dari FA bersama juga dengan West Bromwich Albion (WBA), saat kedua klub bentrok di pekan 21 Premier League yang berlangsung Kamis 14 Januari 2016.

Menurut berita yang dilansir ​Daily Mail (27/1). Denda didapatkan kedua klub karena tak mampu mengontrol perilaku pemainnya, yakni Diego Costa (Chelsea) dan Claudio Yacob (WBA) yang terlibat perdebatan. Mereka berdebat karena Yacob melakukan pelanggaran keras kepada Costa.

Alhasil Chelsea didenda sebanyak 65.000 poundsterling atau setara Rp1,283 miliar, dan WBA menerima denda 35.000 poundsterling atau setara Rp697 juta. Mereka juga diperingati FA terkait perilaku pemainnya yang ada di peraturan FA nomor E20(a).

Dari kejadian yang berlangsung di Stamford Bridge itu sendiri, Yacob termasuk beruntung tidak dikartumerah wasit Anthony Taylor setelah sebelumnya pemain Argentina menerima kartu kuning. Manajer WBA, Tony Pulis pun langsung menggantinya agar tidak dikartumerah pada laga yang berakhir 2-2 itu.

Dan beberapa hari setelah laga itu berakhir. Hiddink mengutarakan kekesalannya mengenai kepemimpinan Taylor dan mengungkapkannya kepada ofisial keempat laga, Jon Moss.

“Saya memberitahunya (Moss) ‘dia (Taylor) salah satu wasit terburuk Premier League yang pernah saya temui. Dan kemudian dia (Moss) berkata kepada saya ‘Anda belum melihat saya’, dan menurut saya itu merupakan ucapan yang bisa diingat,” cerita Hiddink.