Thứ Năm, 28 tháng 1, 2016

7 Pahlawan Tak Terduga di Pertandingan Sepak Bola

Tak banyak fans Liverpool yang ingat tim favorit mereka punya pemain seperti Joe Allen. Mereka juga pasti tak menyangka bahwa gelandang Wales ini tiba-tiba bisa muncul di partai menentukan.

Awal musim 2015/16 Allen langsung terperangkap cedera.  Namanya tiba-tiba banyak disebut karena mencetak gol penentuan ketika menahan Arsenal 3-3 di partai Premier League, 13 Januari 2016.

13 hari kemudian lagi-lagi Joe Allen yang menjadi penentu saat adu penalti melawan Stoke di semifinal League Cup. Ada cukup banyak tokoh-tokoh dadakan semacam ini.

7. Gary Pallister

Gary Pallister

​Selama hampir 10 tahun bersama Manchester United, Gary Pallister tercatat telah mencetak gol sebanyak 12 kali dari 317 penampilannya. Namun siapa sangka bek tengah inilah yang menjadi penentu perburuan juara liga melawan Liverpool.

Pallister mencetak dua gol ketika United bertemu The Reds di pertandingan tahun 1997 dan partai itu dianggap penentu siapa yang pantas juara. Ia juga pernah menjadi penentu ketika mencetak gol satu-satunya melawan Crystal Palace di semifinal FA Cup di tahun yang sama.

6. Alessandro Matri

Juventus FC v SSC Napoli - Serie A

​Rasanya tidak banyak pemain pinjaman yang sampai menjadi penentu gelar juara seperti Alessandro Matri. Ia adalah pemain AC Milan yang telah empat kali pindah klub dalam empat jendela transfer terakhir.

Ketika bersama Juventus musim lalu, Matri mencetak gol kemenangan di final Coppa Italia melawan Lazio. Juve menang 2-1. Matri hanya bertahan untuk lima pertandingan. Sekarang ia dipinjamkan ke Lazio, tim yang kalah dari Juventus berkat dirinya.

5. Traianos Dellas

POR: Euro2004 Final: Portugal v Greece

​Tak ada yang menduga Republik Ceska harus menelan kekalahan pahit dari Yunani di semifinal Euro 2004. Terlebih lagi, satu-satunya gol yang dicetak di pertandingan yang berlangsung sampai babak perpanjangan waktu itu dilakukan oleh seorang bek tak terkenal Yunani.

Traianos Dellas membawa Yunani ke final lalu menjadi juara Eropa dengan mencetak gol di menit 105+1.

4. Marwin Hitz

​Kiper ini bisa dibilang sangat berani, nekat, juga mungkin merasa tak ada salahnya menjadi pemain ke-11 di menit-menit terakhir pertandingan. Marwin Hitz adalah kiper Augsburg dan ketika mencetak gol ini, ia jauh meninggalkan posnya ke daerah terdalam Bayer Leverkusen.

Skor akhir menjadi 2-2 akibat aksi nekatnya.

Hitz menjadi kiper ketiga yang pernah mencetak gol di pertandingan terbuka (bukan hasil penalti atau tendangan bebas). Dua lainnya adalah Frank Rost dan Jens Lehmann.

3. Ignazio Abate

Frosinone Calcio v AC Milan - Serie A

​Bek kanan berumur 29 tahun ini menghabiskan sebagian besar kariernya dengan dipinjamkan ke klub lain. Sejak 2004, Ignazio Abate telah dipinjamkan ke lima klub berbeda.

Akhir tahun lalu, AC Milan bertemu tim debutan Serie A dan mereka sempat ketinggalan. Frosinone unggul 1-0 berkat gol Daniel Ciofani. Namun Abate menjadi inspirator kebangkinan Milan dengan mencetak gol penyeimbang di menit 50. Milan akhirnya menang 4-2.

2. Massimo Taibi

​Kariernya di Old Trafford sangat pendek dan penuh dengan kontroversi dan kegagalan. Namun, di Reggina reputasi Massimo Taibi agak sedikit berbeda.

Dalam sebuah pertandingan melawan Udinese, Taibi menjadi penentu dengan gol sundulan menjelang akhir pertandingan. Berkat gol itu, Reggina sukses menahan imbang Udinese 1-1.

1. Mario Balotelli

​Mario Balotelli jelas bukan sosok yang biasa dianggap pahlawan oleh suporter Liverpool. Musim pertama di Anfield hanya berbuah satu gol, sementara musim kedua dipinjamkan ke AC Milan.

Namun bukan berarti Balo tak punya andil. Pertandingan melawan Besiktas di Europa League dan juga di laga Premier League melawan Tottenham Hotspur adalah contoh pas. Itu menggambarkan seorang pemain yang tak diharapkan ini ternyata menjadi penentu kemenangan timnya.

0 nhận xét:

Đăng nhận xét