Salah satu alasan Balotelli ingin pulang ke Serie A adalah karena tidak cocok dengan manajer tak cukup diberi kesempatan oleh Brendan Rodgers. Sekarang manajer Liverpool sudah berganti.
Dengan tersisanya krisis lini depan karena Daniel Sturridge cedera lagi, Balotelli bisa mengisi tempat yang kosong. Jika lebih produktif dari Cristian Benteke, bukan tidak mungkin ia lebih diutamakan oleh Klopp.
Tiap akhir pekan, berita-berita Premier League pernah diwarnai kontroversi-kontroversi dari beberapa tokoh. Jose Mourinho jelas termasuk paling sering disorot, mulai kasus Eva Carneiro, Eden Hazard, Diego Costa, dan sebagainya.
Selain itu juga ada Balotelli. Sekarang Mourinho dan Balo sudah tidak ada. Jarang ada cerita-cerita menyimpang dari kelaziman seperti dulu. Jadi setidaknya Batelli bisa mengisi ruang luas yang ditinggalkan mantan manajer Chelsea itu.
Reputasi Balotelli di Italia juga tidak lepas dari sisi kontroversial dalam dirinya. Sangat banyak yang mendukung penyerang berumur 25 tahun ini agar bangkit menunjukkan diri sebagai bintang yang layak dipuja.
Bahkan Marco Materazzi mengaku senang ketika Balotelli kembali ke Italia. Jadi Premier League butuh sosok yang bisa menarik penggemar baru dari salah satu negara tetangga itu.
Jika pemain sekontroversial Mario Balotelli bisa sukses bertahan cukup lama di Liverpool dengan mencetak cukup banyak gol, bukan tidak mungkin makin banyak pemain-pemain berbakat dari Italia ingin ke Premier League.
Ciro Immobile, Mattia Perin, Lorenzo Insigne dan lain-lain pasti tertarik gaji besar di Inggris dan ketika Balotelli terlihat cukup sukses, mereka bisa menyusul.
Seperti halnya selama dipinjamkan ke AC Milan, Mario Balotelli punya karakter tak terduga, sulit ditebak. Tiba-tiba ia bisa meledak-ledak, namun suatu ketika menyebalkan. Ini akan menjadi daya tarik tersendiri untuk Premier League.
Pemain yang awet bagus atau konsisten tampil buruk biasanya cenderung membosankan.
Gol? Yah, dia lagi dia lagi. Bosan. Sementara Balotelli tidak seperti itu. Performanya cenderung fluktuatif.
Kapan terakhir kali Christian Benteke atau Roberto Firmino tampil di Champions League? Belum pernah! Mereka berdua kalah pengalaman kalau bicara level internasional.
Balotelli pernah ke Piala Dunia, Euro, Champions League, dan turnamen-turnamen bergengsi lainnya. Pengalaman ini setidaknya membuat Balo lebih percaya diri jika suatu ketika dijadikan senjata pamungkas di Europa misalnya.
Milan menang di kandang Alessandria berkat gol tunggal dari Mario Balotelli di menit-43. Tendangan penalti Balo tak mampu dihadang kiper lawan.
Itu adalah gol tandang sehingga akan sangat menguntungkan Milan di pertemuan kedua. Jika dibiarkan bertahan, nantinya Balotelli bisa membahayakan tim Inggris semisal ketika bertemu di Champions atau Europa League.
0 nhận xét:
Đăng nhận xét