Saat membawa Internacional menjadi juara FIFA Club World Cup pada 2006, Pato membuat rekor yang membanggakan sebagai anak muda. Ia menjadi pemain termuda Brasil yang mencetak gol di turnamen resmi yang digelar FIFA saat menjebol gawang juara Afrika, Al-Ahly, dalam usia 17 tahun 102 hari. Ia memecahkan rekor sang legenda, Pele, yang mencetak gol ke gawang Wales pada World Cup 1958 dalam usia 17 tahun 239 hari.
Pato nyaris gagal menjadi pemain sepak bola profesional ketika sebuah tumor ditemukan di lengannya. Pato yang saat itu berusia 11 tahun mengalami patah lengan dan didiagnosa memiliki tumor di area lengannya. Malangnya, pihak keluarga tak memiliki uang membayar operasi sebelum uluran tangan dokter yang juga teman keluarganya membantunya.
Ia akhirnya menjalani operasi yang sukses mengangkat tumor tersebut dari lengannya tanpa harus melakukan tindakan amputasi.
Memasuki ranah Premier League yang sangat mengandalkan kekuatan fisik dari para pemainnya, ada satu hal yang jelas harus dikhawatirkan dari Pato. Pemain kelahiran 2 September 1989 ini membuka lembaran daftar cederanya pada musim 2012/13, yang mana ia tiga kali mengalami cedera hamstring dalam setahun. Akibatnya ia hanya bisa bermain sebanyak 20 kali di musim tersebut dan mencetak lima gol dan bahkan hanya bermain lima kali dan mencetak dua gol pada musim 2012/13.
Setelah menjadi top skor AC Milan dengan 18 gol pada musim 2008/09, delapan bulan kemudian Pato mendapatkan penghargaan. Performa yang mengesankan sebagai ujung tombak Milan membuat diganjar penghargaan Pemain Muda Terbaik Serie A 2009 versi Oscar del Calcio pada 18 Januari 2010. Ia merupakan pemain Brasil pertama yang berhasil merengkuh penghargaan individu tersebut.
0 nhận xét:
Đăng nhận xét