Thứ Sáu, 29 tháng 1, 2016

5 Alasan Mengapa Ryan Giggs Siap Menangani Manchester United

Selama 26 tahun Manchester United ditangani satu manajer, Sir Alex Ferguson. Pria asal Skotlandia yang membentuk identitas United, mengorbitkan pemain-pemain bintang hingga mempersembahkan banyak trofi. Bahkan di musim terakhirnya pada 2013 Ferguson mempersembahkan titel Premier League ke-20.

Namun selepas keputusannya untuk pensiun pada 2013, United tak lagi memiliki manajer yang dapat meneruskan kesuksesan tim. David Moyes yang ditunjuk langsung Ferguson bahkan tak bertahan satu musim dan didepak setelah United memberikannya kontrak enam musim.

Raihan trofi United pun mandek hingga musim 2014/15 di musim perdana Louis van Gaal. Pun begitu musim ini di mana permainan United membosankan dan mereka terlempar dari empat besar hingga Premier League berlangsung 23 pekan.

Van Gaal berada di bayang-bayang pemecatan dan media bahkan telah menyiap-nyiapkan nama penggantinya seperti Jose Mourinho yang saat ini menganggur, setelah Chelsea memecatnya.

Meski begitu United seharusnya tak perlu repot-repot mencari manajer dengan nama besar dan memiliki CV mentereng di sepak bola Eropa. Pasalnya mereka telah memiliki asisten manajer yang siap dipromosikan sebagai manajer kepala, Ryan Giggs.

Pria asal Wales memiliki segalanya yang dibutuhkan untuk menjadi manajer tim yang bermarkas di Old Trafford. Apa alasan kuat yang menjadi landasan atau tolok ukur, bahwa Giggs siap menangani Wayne Rooney dan kawan-kawan? Berikut kelima alasan tersebut.


Tak hanya berita, tapi semua tentang sepak bola di Aplikasi FTB90. Download di App Store dan Play Store.


5. Menyerap Banyak Ilmu

Manchester United Training & Press Conference - UEFA Champions League Final

Karier Giggs sebagai manajer atau pelatih belum banyak. Tapi secara tidak langsung dan langsung Giggs banyak menyerap ilmu sejak ia menekuni profesi sebagai pesepak bola profesional hingga pensiun pada Mei 2014.

Saat bermain dari akademi United hingga masuk tim utama dan menyandang status legenda, Giggs banyak menyerap ilmu dari Ferguson dan melihat langsung caranya melatih serta memotivasi anak-anak asuhnya.

Pun begitu sejak ia jadi pemain-manajer menggantikan Moyes. Ia melihat cara melatih Moyes dan metode yang diterapkan Van Gaal. yang kenyang pengalaman melatih Barcelona, Bayern Munchen dan Timnas Belanda

.

Segala ilmu itu sudah jadi bukti kuat bahwa Giggs siap mengambil alih nakhoda manajer Setan Merah. Ilmu-ilmu tersebut dapat memberikannya ketenangan saat memimpin, dan tahu cara memotivasi para pemain.

4. Tahu Seluk-Beluk United

Manchester United v Norwich City - Premier League

Predikat one man club sangat pantas didapatkan Giggs yang membela tim utama United dari 1990 hingga 2014. Keberadaannya di Manchester Merah dalam waktu panjang dapat menjadi modal positif. Giggs tahu apa yang dilakukannya untuk menarik atensi fans.

Ia tahu situasi dapur dalam klub dan tahu apa yang diinginkan suporter yang memadati Old Trafford. Giggs disinyalir akan mengembalikan identitas bermain United yang aktraktif dan menghibur fans.

Faktor “orang dalam” juga akan memudahkan Giggs untuk menjalankan strategi yang diinginkannya. Ia juga dapat berbicara bebas ke seluruh staf hingga direksi United, karena Giggs mengenal baik sebagian besar orang yang menjadi karyawan United.

3. Sosok Legenda dan Pujaan Fans

Stoke City v Manchester United - Premier League

Hal ini jelas membuat Giggs sebagai pria yang disegani di United. Dan seringkali para pemain dengan seksama menyimak serta mendengarkan apa yang diinstruksikan legenda klub dan mau menurutinya.

Giggs akan memiliki akses yang lebih besar jika menjadi manajer United, dan para pemain muda akan melihatnya sebagai panutan.

Tak banyak klub sepak bola, khusunya di Eropa saat ini yang memiliki legenda klub dan pria yang loyal seperti Giggs. Pemain-pemain seperti itu bisa dihitung dengan jari eksistensinya di sepak bola modern ini, dalam loyalitasnya membela satu klub dan berstatus legenda, seperti Gianluigi Buffon, Francesco Totti, dan Antonio di Natale.

Giggs bisa memanfaatkan statusnya yang disegani orang-orang di Old Trafford itu untuk menjadi manajer United, ia siap melakukannya jika Van Gaal dipecat.

2. Sinyal dari Zinedine Zidane

Real Madrid CF v Sporting Gijon - La Liga

Rafael Benitez hanya tujuh bulan menangani Real Madrid dan ia sudah didepak, digantikan oleh Zidane yang sebelumnya melatih Real Madrid Castilla.

Seperti halnya Giggs yang pernah jadi asisten pelatih, Zidane juga merasakannya dua musim lalu. Duetnya bersama pelatih Madrid kala itu, Carlo Ancelotti berjalan baik hingga mampu meraih La Decima atau trofi ke-10 di Champions League.

Bahkan Zidane mampu menjalankan tugasnya dengan baik sejauh ini, Madrid mencetak 11 gol dari tiga laga yang dilalui di La Liga dan hanya kebobolan dua kali. Sebuah sinyal nyata bahwa Giggs juga siap menjadi manajer United.

Pasalnya baik Giggs dan Zidane merupakan legenda klubnya masing-masing. Zidane menunjukkan terlebih dahulu kepada Giggs bagaimana seorang legenda menjadi seorang pelatih, dan hal itu juga harus dirasakan Giggs.

1. Didukung Banyak Orang

A.F.C. Bournemouth v Manchester United - Premier League

Ketimbang ngotot mencari manajer dengan nama besar jika memecat Van Gaal. United hanya perlu mengangkat Giggs menjadi manajer dan memberinya tanggung jawab seraya mengevaluasi kinerjanya sebagai manajer kepala.

Pria berusia 42 tahun juga mendapatkan banyak dukungan dari pandit, pemerhati sepak bola Inggris hingga legenda klub, untuk mengambialih United dari tangan Van Gaal. Giggs diyakini dapat mengembalikan permainan United yang diinginkan fans, yakni tim yang menghibur saat menyerang.

Segala dukungan itu seharusnya bisa jadi motivasi atau pelecut semangat. Giggs saat ini telah mengetahui bagaimana menjalankan tugas sebagai pelatih, dan sewajarnya siap menggantikan tugas Van Gaal.

0 nhận xét:

Đăng nhận xét