6 Alasan Liverpool Sangat Tidak Konsisten Musim Ini

​Liverpool dinilai oleh banyak pengamat sangat tidak konsisten sejak awal musim ini. Permainan Jordan Henderson naik-turun tidak menentu. Tak seperti musim lalu, Liverpool tampil angin-anginan.

Sekali waktu menang telak 3-1 melawan Chelsea, melibas Manchester City 4-1 di Etihad, lalu kalah di final League Cup, lalu menang 3-0 melawan tim yang sama.

Kenapa? Mari kita lihat beberapa alasan yang cukup masuk akal.

6. Ditinggal Luis Suarez

​Salah satu hal yang membuat Liverpool terlihat konsisten adalah Luis Suarez. Ia selalu bisa diandalkan di lini depan. Walau tidak selalu menang, daftar pencetak Liverpool dari pekan ke pekan hampir selalu ada nama Suarez.

Sementara Liverpool sedang memburu gelar Premier League, mereka justru menjual pencetak gol terbaiknya. Begitu penyerang Uruguay ini dijual, salah satu benih inkonsistensi itu mulai tumbuh. Lini depan The Reds terkadang tajam terkadang tumpul.

5. Ulah Brendan Rodgers

​Liverpool ikonsisten sejak awal musim dan itu artinya ada peran Brendan Rodgers di sana. Dialah salah satu penybab inkonsistensi ini. Steven Gerrard dicadangkan sampai pemain legenda itu pergi ke benua lain.

Suasana ruang ganti juga tidak menentu, sementara pelatih tampaknya kebingungan sendiri. Ia kemudian meninggalkan problem inkonsistensi itu kepada pelatih baru.

4. Jurgen Klopp Mengakuinya

Ini alasan utamanya. Tanpa pengakuan Klopp, semua klaim inkonsistensi itu bisa dianggap rumor, terlebih lagi kalau pelatih asal Jerman ini membantahnya.

Dengan pengakuan sang manajer sendiri, jelaslah satu poin soal kenapa Liverpool tidak konsisten musim ini. Sebab Klopp saja menilai timnya seperti itu.

3. Badai Cedera

​Sejumlah pemain inti dan cadangan cedera cukup lama. Ini menjadi salah satu faktor pemicu kelabilan performa Liverpool musim ini. Christian Benteke tadinya diharapkan mengisi ruang Daniel Sturridge selama ia masih belum fit.

Nyatanya Benteke cedera juga. Divock Origi sebagai penyerang alternatif juga tak banyak membantu karena ikutan cedera. Roberto Firmino baru datang lalu cedera juga, selain pemain lama seperti Dejan Lovren.

2. Kedatangan Pemain Baru

​Musim ini ada beberapa pemain baru yang didatangkan ketika pelatih masih dipegang oleh Brendan Rodgers. Tentu saja mereka harus beradaptasi. Ibarat molekul yang hendak menyatu menjadi sesuatu yang solid, Liverpool butuh waktu sebelum tim baru terbentuk.

Badai cedera juga tidak membantu. Sementara mereka mencari bentuk, badai cedera datang dan terpaksa tim harus beradaptasi kembali dengan format alternatif. Danny Ings, Christian Benteke, dan Roberto Firmino sudah absen beberapa kali musim ini akibat cedera.

1. Bulan Januari Tidak Banyak Belanja

​Ketika tim sedang labil dan sedang memburu posisi di klasemen, suplai pemain baru dari bursa transfer bisa membantu. Sayangnya, Liverpool tidak banyak belanja di bursa Januari lalu.

Kedatangan Marko Grujic juga bukan untuk mengisi celah akibat badai cedera itu. Akibatnya, tidak ada penambahan amunisi di tengah musim.