Keterpurukan Chelsea musim ini memang disebabkan oleh beberapa hal, namun faktor utama yang dianggap menjadi faktor penentu kejadian ini adalah buruknya suasana ruang ganti pada paruh pertama musim 2015/16.
Kedatangan Guus Hiddink memang dapat dikatakan memperbaiki situasi tersebut, namun musim depan para pemain Chelsea membutuhkan manajer yang mampu memberi mereka motivasi untuk bangkit. Antonio Conte adalah sosok yang tepat untuk menjalani tugas ini dengan keberhasilannya membangkitkan Juventus menjadi tim terkuat di Italia.
Keadaan skuat yang saat ini minim pengalaman (dari segi pengalaman bermain bersama Chelsea), sudah menjadi masalah yang gagal diselesaikan oleh The Blues dalam beberapa tahun terakhir.
Pemain-pemain veteran yang saat ini masih berada di Stamford Bridge seperti Branislav Ivanovic dan John Terry (apabila mendapat perpanjangan kontrak), dapat membangkitkan karier mereka dengan bantuan Antonio Conte seperti yang dirasakan Andrea Pirlo di Juventus.
Ada sebuah anggapan bahwa Antonio Conte hanya akan menggunakan formasi 3-5-2 dalam tim yang diasuhnya. Anggapan tersebut tidak benar karena Conte menggunakan formasi yang menurutnya cocok dengan timnya, seperti formasi 4-2-4 dan 4-3-3.
Skuat Chelsea saat ini memiliki pemain-pemain yang membuat mereka cocok dengan formasi 4-3-3, dan dapat membuat mereka kembali menikmati era kesuksesan yang sempat diberikan Carlo Ancelotti pada musim 2009/10.
Sebagai seorang pelatih yang berpengalaman dan sudah merasakan berbagai gelar sepak bola Italia sepanjang kariernya sebagai pelatih utama Juventus, tentu nama Antonio Conte menjadi salah satu nama yang dihormati dalam sepak bola Eropa dan dunia.
Hal ini membuka kemungkinan bagi Chelsea untuk mendatangkan pemain-pemain berkualitas ke Stamford Bridge walau peluang mereka untuk berpartisipasi pada kompetisi Champions League musim depan sangat rendah.
Karier Antonio Conte sebagai seorang pelatih melejit ketika ia ditunjuk sebagai pelatih utama Juventus pada 2011. Pada musim pertamanya di Turin, Conte berhasil membawa timnya mengakhiri musim 2011/12 sebagai juara Serie A tanpa mengalami satu pun kekalahan.
Hal ini membuktikan pelatih berusia 46 tahun ini mampu menjaga motivasi skuatnya sepanjang satu musim agar dapat meraih target yang mereka inginkan.
0 nhận xét:
Đăng nhận xét