Chủ Nhật, 24 tháng 1, 2016

9 Pemain Top di Liga Lain yang Gagal Bersinar di Premier League

​Menjadi bintang di liga negara tertentu tak menjamin seorang pemain bakal bersinar di tempat lain. Banyak sekali contoh kasus semacam ini. Seorang pencetak gol terbanyak di satu liga ternyata kariernya hancur ketika pindah ke liga lain.

Sembilan pemain top ini hanya sejumlah contoh bagaimana karier seorang bintang tiba-tiba meredup karena gagal beradaptasi di tempat lain.


Semua tentang sepak bola selengkapnya ada di Aplikasi FTB90. Dapatkan di App Store dan Play Store.


9. Mario Jardel (Bolton Wanderers)

Mario Jardel of Bolton Wanderers

Penyerang Brasil ini sangat subur bersama Porto. 125 kali tampil Jardel mencetak 130 gol. Kemudian ia dijual ke Galatasaray dan punya efek yang sama. Setelah itu giliran Sporting CP merasakan kedahsyatannya.

Bolton Wanderers punya rencana besar di Premier League dan mereka merekrutnya. Namun, Jardel hanya main tujuh kali tanpa mencetak gol. ​

8. Rolando Bianchi (Manchester City)

Manchester City v Tottenham Hotspur - Carling Cup Quarter Final

Lulusan akademi Atalanta ini pernah digadang sebagai penyerang masa depan Italia. Rolando Bianchi membangun reputasi internasional ketika bermain untuk Reggina. Setelah itu Manchester City tertarik dan memboyongnya dengan biaya £8,8 juta.

Ternyata performanya menurun drastis. Setelah tampil 19 kali dan mencetak empat gol, Bianchi dijual ke Torino. Di sanalah namanya kembali berkibar. 77 gol telah ia berikan untuk rival sekota Juventus itu.

7. Robinho (Manchester City)

Manchester City Robinho

​Robinho adalah pemain pertama yang dibeli Manchester City sejak diambil alih oleh Sheikh Mansour. £33 juta tampaknya harga yang pantas untuk mantan bintang Real Madrid itu.

Namun, harapan para fans diliputi kekecewaan. Pemain dari Brasil ini gagal bersinar. Namun ketika dijual ke AC Milan, Robinho bisa bertahan lima musim di sana.

6. Alberto Aquilani (Liverpool)

Liverpool v Toronto FC

​Alberto Aquilani adalah salah satu gelandang serbaguna dari Italia. Ia bisa bermain gelandang serang, jenderal lapangan, atau membantu pertahanan. Di Liverpool hal itu tidak terlihat sama sekali.

Bahkan Aquilani hanya tampil 18 kali. Padahal di AS Roma menjadi andalan. Ketika dipinjamkan Liverpool ke Milan dan Juventus terlihat bagus lagi. Setelah itu ia bergabung dengan Fiorentina dan bersinar. 81 kali tampil dan 13 gol bersama La Viola adalah bukti kebintangannya.

5. Roberto Soldado (Tottenham Hotspur)

Tottenham Hotspur Training Session

​Mantan didikan Real Madrid ini punya rasio 0,48 gol per pertandingan di Getafe. Di Valencia rasionya naik lagi, 0,58 gol per laga atau 59 gol dari 101 kali tampil.

Begitu merumput di Premier League bersama Tottenham Hotspur, ketajamannya jauh menurun hanya tujuh gol dari 52 kali kesempatan.

4. Andriy Voronin (Liverpool)

Liverpool v Lyon - UEFA Champions League

Penyerang dari Ukraina ini tadinya pemain bagus di Bundesliga. Di Mainz 05, Voronin mencetak 29 gol dari 75 kali penampilan. Kebintangannya mencapai puncak ketika bermain untuk Bayer Leverkusen.

Setelah 92 kali tampil dan mencetak 32 gol, Voronin dijual ke Liverpool. Namun di Anfield sulit menembus seleksi tim inti. 27 penampilan di Premier League hanya berbuah tiga gol. Begitu dipinjamkan ke Hertha Berlin, Voronin mencetak 11 gol dari 27 kali tampil.

3. Sergei Rebrov (Tottenham Hotspur)

Sergei Rebrov

​Sergei atau Serhiy Rebrov adalah mantan penyerang andalan Dynamo Kyiv. Dari 189 kesempatan, 93 gol telah ia tembakkan ke gawang lawan. Ketika dibeli Tottenham Hotspur, ternyata Rebrov gagal bersinar. Hanya 10 gol dari 60 penampilan dan sempat bergabung dengan West Ham.

Namun di sana juga tidak sukses (1 gol dari 27 laga). Ketika pulang ke Kyiv Rebrov tajam lagi. 20 gol masih bisa ia ciptakan.

2. Adrian Mutu (Chelsea)

Adrian Mutu of Chelsea...

Bersama Dinamo Bucuresti Adrian Mutu mencetak 22 gol dari 33 kali penampilan. Di Serie A tercatat ada 103 gol atas namanya dari beberapa klub berbeda. Yang terbanyak dari Fiorentina. Mutu mencetak 54 gol untuk La Viola.

Namun ketika dibeli Chelsea, Mutu hanya tampil 27 kali dan membuat enam gol. Setelah itu kecanduan narkoba dan dilepas Chelsea.

1. Andriy Shevchenko (Chelsea)

Chelsea v Rosenberg - UEFA Champions League

​Mantan bintang utama AC Milan ini telah memberikan beberapa gelar selama di San Siro. Salah satu pencetak gol terbanyak sepanjang masa Milan. Andriy Shevchenko kemudian menjadi salah satu rekrutan hasil intervensi Roman Abramovich. Konon karena anak Roman (atau malah Roman sendiri) sangat suka dengan penyerang berambut pirang ini.

Anehnya di Chelsea, Super Sheva hanya berhasil memproduksi sembilan gol. Namun ketika ke Dynamo Kyiv, Shevchenko tajam lagi. 23 gol dari 55 kali penampilan masih bisa diberikan di pengujung karier sebagai pemain.

0 nhận xét:

Đăng nhận xét