Setelah mengalami penurunan performa yang cukup drastis pada paruh pertama musim 2015/16, Cesc Fabregas kini sudah mulai mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya seperti yang ia perlihatkan musim lalu.
Fabregas menjadi bagian penting ketika Chelsea sedang melakukan penyerangan dalam pertandingan menghadapi Scunthorpe United, walau masih kesulitan saat menghadapi serangan balik.
Musim lalu Oscar memang tidak tampil konsisten, namun beberapa kali mampu menunjukkan momen yang menjadi penentu dalam sebuah pertandingan untuk Chelsea. Musim ini, pemain asal Brasil itu sama sekali tidak terlihat berminat tampil dengan baik.
Terbukti dalam pertandingan menghadapi Scunthorpe, Oscar digantikan pada awal babak kedua oleh Ruben Loftus-Cheek.
Sejak masuk ke tim utama Chelsea pada musim 2014/15, Kurt Zouma sudah terlihat memiliki potensi untuk menjadi pemain penting bagi tim London Barat itu, walau cukup jarang mendapat kesempatan bermain.
Terlihat dari perkembangannya musim ini, Zouma hanya perlu memperbaiki posisinya saat menghadapi serangan lawan untuk menjadi bek penting Chelsea dalam beberapa tahun ke depan.
Diego Costa memang sebenarnya dapat dikatakan sebagai seorang penyerang yang bertipe klasik, tidak terlalu banyak bergerak dan mengandalkan instingnya untuk mencetak gol, hal ini terbukti dalam pertandingan menghadapi Scunthorpe.
Mantan pemain Atletico Madrid ini mencetak gol pembuka dengan berada pada posisi yang tepat di antara dua bek lawan, dan mampu menarik lawannya dalam proses terjadinya gol kedua yang dicetak oleh Ruben Loftus-Cheek.
Ketika susunan pemain yang diturunkan oleh Chelsea dipublikasikan secara resmi oleh pihak klub, reaksi yang muncul di media sosial adalah kekecewaan akibat minimnya partisipasi pemain-pemain muda seperti Ruben Loftus-Cheek, Kenedy, dan Bertrand Traore.
Para pemain muda yang awalnya dicadangkan menunjukkan potensi mereka pada babak kedua, terutama Loftus-Cheek yang mencetak gol penentu kemenangan serta Kenedy yang dimasukkan pada pertengahan babak kedua.
0 nhận xét:
Đăng nhận xét