Penampilan mengecewakan diperlihatkan Watford dalam kompetisi Premier League musim 1999/00. Saat itu, Paul Robinson dkk gagal memperlihatkan permainan terbaiknya.
Watford justru menjadi lumbung gol pada musim itu. Terbukti, gawang mereka kebobolan sebanyak 77 kali dan hanya mampu meraih enam kemenangan dari 38 pertandingan.
Setelah memenangi turnamen FA Cup dengan mengalahkan Arsenal di partai final 2008, penampilan buruk justru diperlihatkan Portsmouth pada musim berikutnya.
Tim berjuluk The Pompey tersebut hanya mampu mengemas 14 poin dari 38 pertandingan. Davids James dkk pun harus rela turun kasta pada musim itu.
Sunderland kembali termasuk dalam tim yang selalu tampil buruk di kompetisi Premier League. Kali ini, pada musim 2002/03 yang mana ketika itu Kevin Phillips dkk hanya mampu mengumpulkan 19 poin.
Si Kucing Hitam hanya mampu meraih empat kemenangan dan menelan 27 kekalahan dari 38 pertandingan. Mereka pun harus rela turun kasta pada musim itu.
Pada musim ini, para penggemar Sunderland bisa saja mengampuni performa buruk skuat besutan Sam Allardyce. Pasalnya, itu bukan performa terburuk mereka di kompetisi Premier League.
Tim Kucing Hitam pernah mengalami penampilan yang lebih buruk lagi tepatnya pada musim 2005/06. Ketika itu, Sunderland menelan 29 kekalahan dari 38 pertandingan dan hanya mampu menang sebanyak tiga kali.
Derby County mungkin pernah menjadi salah satu tim kuda hitam di Premier League pada beberapa waktu lalu. Namun, tim berjuluk The Rams tersebut dinobatkan sebagai tim terburuk dalam sejarah Premier League.
The Rams hanya mampu mencetak 20 gol dalam 38 pertandingan. Ironisnya, gawang Derby County kebobolan sebanyak 89 kali. Artinya, di musim The Rams memiliki perbedaan mi69 gol. Tentu sebuah pencapaian yang buruk di Premier League.
0 nhận xét:
Đăng nhận xét