Iyalah, ini pasti alasan utamanya. 2-3 pemain cedera belum bisa dianggap krisis. Entah berapa batas minimalnya. Yang pasti 11 pemain sama dengan jumlah satu tim penuh, jadi sudah bisa dianggap krisis.
Kebanyakan memang pemain tim inti. Ada enam pemain Everton yang cedera tapi mereka tidak dianggap sedang krisis. Jadi mungkin ketika lebih dari enam pemain cedera, itu bisa diangap krisis.
Ketika Jurgen Klopp baru datang dan menangani tim beberapa pekan, Liverpool belum merasakan dampaknya karena pola yang dipakai kemungkinan besar masih peninggalan Brendan Rodgers.
Tapi belakangan pengaruh dan metode Klopp mulai diterapkan dan perubahan pola ini bisa menyebabkan cedera. Otot-otot para pemain The Reds harus beradaptasi cepat. Jika tidak berhasil, mereka menjadi rentan cedera.
Jurgen Klopp menurunkan banyak pemain muda ketika menghadapi Exeter di FA Cup dan itu adalah pilihan yang sangat rasional. Mempertahankan tim peraih kemenangan memang bagus, tapi terlalu lama mengandalkan yang itu-itu saja membuat pemain lebih rentan cedera.
Apalagi ketika pilihan pemain pelapis tidak banyak. Daftar cedera bisa beruntun seperti yang pernah dialami Manchester United. Maka rotasi ekstrem di FA Cup itu sudah benar.
Stok pemain peninggalan Brendan Rodgers sebenarnya cukup banyak dari lini belakang sampai ke depan. Tapi berapa banyak yang siap pakai? Semisal Liverpool mendaftarkan 25 pemain dan semua siap pakai, setelah dikurangi 11 yang cedera, pilihan untuk Klopp tinggal 14.
Ini gila! 11 pemain menjadi starter dan 3 lainnya cadangan. Sangat kurang. Maka dari itu, Klopp ingin memulangkan sejumlah pemain pinjaman, selain mendaftarkan beberapa orang dari tim junior.
Taktik apapun yang melibatkan pressing membutuhkan energi ekstra karena pemain harus reaktif dan lebih banyak bergerak. Gegenpress juga sama dan bahkan lebih berat. Pemain melakukan tekanan lalu diharapkan terjadi transisi semisal dari bertahan berubah ke formasi menyerang dengan cepat.
Hal ini membuat para pemain Liverpool harus mengeluarkan lebih banyak energi dan kerja fisik menjadi lebih berat.
Tiap pemain punya kerentanan cedera masing-masing atau biasa dikenal sebagai injury proneness. Di Arsenal, pemain yang punya kerentanan tinggi salah satunya adalah Danny Welbeck.
Daniel Sturridge dan Danny Ings adalah dua contoh di tim inti Liverpool. Mereka terlalu mudah cedera dan ketika harus absen, masa penyembuhannya lama. Klopp pasti menyadarnya dan ini bisa menjadi indikasi siapa saja yang mungkin akan dijual musim depan.
Untuk alasan yang satu ini, bahkan Eva Carniero atau staf medis terbaik dan pemain dengan fisik terkuat tak bisa menjamin Liverpool bebas krisis cedera.
Entah ada konjungsi planet-planet atau pengaruh migrasi burung Liver, Liverpool mengalami nasib sial. Itu saja. Penjelasan lainnya hanya turunan dari keapesan yang variabel dan peluang kedatangannya tak terduga ini.
0 nhận xét:
Đăng nhận xét