Manchester United puasa gelar sejak Sir Alex Ferguson pensiun pada 2013, dengan meninggalkan raihan titel Premier League ke-20. Dan manajer mereka, Louis van Gaal, masih kesulitan menemukan formula terbaik untuk mengembalikan Red Devils di masa kejayaannya.

Namun perlahan tapi pasti, ia menunjukkan alasan mengapa manajemen United menunjukknya sebagai manajer tim. Yakni persamaan filosofi United dengan Van Gaal, yang sama-sama mengedepankan pemain-pemain muda, yang diorbitkan untuk jadi bintang di masa depan.

Van Gaal pun melakukannya dan memberi kesempatan 14 pemain akademi United unjuk gigi di tim utama, di mana 11 di antaranya mentas perdana musim ini. Salah satu pemain yang tengah bersinar belakangan ini, adalah striker berusia 18 tahun yang mencetak empat gol dari dua laga bersama tim senior United, Marcus Rashford.

Legenda klub yang pernah meraih 11 trofi bersama United, Edwin van der Sar pun senang melihat Van Gaal memegang teguh filosofi itu.

Ia melihat persamaan filosofi United dengan Ajax Amsterdam yang berjaya di era 90-an, terutamanya saat meraih trofi Champions League pada 1995. Kala itu Ajax diperkuat pemain-pemain seperti Edgar Davids, Frank Rikjaard, Frank de Boer, Ronald de Boer, Clarence Seedorf, Marc Overmars, Patrick Kluivert, dan Jari Litmanen.

“Menyenangkan melihat dia (Van Gaal) memainkan pemain muda. Itu hal (filosofi) di mana United dan Ajax memiliki filosofi klub sama yang harus dipertahankan,” ujar Van der Sar di ​Manchester Evening, Jumat (4/3).

“Bagi saya dia pelatih terbaik yang pernah melatih saya. Cara dia mengajarkan teknik, melatih kami sebagai pemain muda, dan kami belajar nilai-nilai pesepak bola, kami semua mendengarnya. Dia sangat menuntut, tapi kami sukses. Jadi tidak peduli berapa banyak pelatih ingin kami berlatih,” pungkasnya.