Thứ Sáu, 4 tháng 3, 2016

5 Alasan Mengapa Arsene Wenger Harus Segera Meninggalkan Arsenal

​Publik Emirates lebih sering disusahkan oleh tim kesayangan mereka dan mereka jelas menjadi kelompok suporter yang membayar paling mahal untuk menyaksikan parodi konyol yang disuguhkan tim besutan Arsene Wenger dalam satu dekade terakhir.

Sudah 12 tahun sejak Arsenal terakhir kali meraih juara liga dan berbagai alasan selalu dilontarkan sang manajer untuk kegagalan timnya. Mulai anggaran belanja yang minim, kepercayaannya untuk membangun skuad dari tenaga pemain muda, dan kekayaan klub-klub seperti Chelsea dan Manchester City.

Namun, semua pemakluman itu akan menjadi bumerang di wajah Wenger jika musim 2015/16 ini Leicester City atau Tottenham Hotspur yang mengangkat trofi. Sebelum saat itu tiba, Wenger sudah seharusnya sadar bahwa eranya di London Utara telah usai.

5. Metode Latihan Wenger

FBL-ENG-PR-ARSENAL-SWANSEA

​Ada sebuah bahan pergunjingan besar di kalangan pecinta Premier League mengenai misteri badai cedera yang menimpa Arsenal dari tahun ke tahun. Memang, salah satu faktor yang sangat mempengaruhi kegagalan Arsenal meraih juara liga adalah banyaknya pemain yang masuk ke ruang perawatan dalam satu musim.

Banyak yang beranggapan bahwa ada yang salah dengan metode latihan manajer asal Prancis tersebut yang membuat anak buahnya kemudian menjadi rentan cedera.

4. Transfer Boros Pun Arsenal Masih Inkonsisten

Hull City v Arsenal - Premier League

​Seperti yang dijelaskan sebelumnya, sejumlah alasan yang diajukan Wenger seputar minimnya anggaran belanja Arsenal dibanding klub-klub besar Premier League lainnya mempengaruhi langkah mereka menjadi juara.

Tapi, sejak 2013 The Gunners sudah berani mengambil langkah besar dengan membeli pemain-pemain top seperti Mesut Ozil dan kemudian Alexis Sanchez serta Petr Cech. Apa yang terjadi? Leicester malah jadi pemuncak klasemen musim 2015/16 meski mereka hanya membeli pemain seperti Riyad Mahrez dengan harga 375 ribu pound, 80 kali lebih murah daripada Alexis Sanchez yang dibeli dari Barcelona dengan harga 30 juta pound.

3. Arsene Wenger Tidak Peka Terhadap Perubahan Jaman

FBL-ENG-PR-ARSENAL-SWANSEA

​Tak ada yang menyangkal bahwa Premier League adalah liga yang lebih mengandalkan kekuatan fisik ketimbang kemampuan teknis para pemainnya. Arsenal mungkin bisa mendominasi liga ini di akhir 90-an hingga awal 2000-an, namun selepas 2004 ada perubahan besar dengan invasi Roman Abramovich ke Chelsea.

Jose Mourinho mengajarkan pada dunia bagaimana mematikan sepak bola mengerikan Barcelona dengan permainan yang lebih efektif, sepak bola pragmatis yang secara eksplisit kini semakin banyak diikuti tim-tim medioker untuk melakukan perlawanan pada tim-tim yang lebih besar.

Sementara, sepak bola Arsenal sendiri seperti berjalan di tempat. Berpegang teguh pada sepak bola indah tentu bukan hal yang salah, tapi ada satu penyakit Arsenal yang nyaris diulang setiap musim. Mereka kerap kelabakan menghadapi serangan balik, senjata sepak bola pragmatis untuk memenangkan pertandingan. Wenger bisa dikata terlambat membeli kiper bagus dan bahkan saat ini hanya memiliki satu bek tengah tangguh dalam diri Laurent Koscielny.

2. Standar Wenger Sudah Rendah

Arsenal v Swansea City - Premier League

​Setiap mendapatkan serangan dari media mengenai paceklik gelar liga yang dialami timnya, Wenger selalu berkilah dengan menyodorkan 'prestasi' timnya yang tak pernah keluar empat besar selama belasan tahun dan selalu masuk putaran grup Champions League.

Wenger sepertinya ingin berkata bahwa standarnya kini bukan lagi menjuarai liga tapi cukup membawa timnya menuju empat besar. Entah itu adalah target yang juga dicanangkan oleh petinggi di Emirates, namun melontarkan kilahan seperti itu secara terbuka membuktikan bahwa mental juara sudah sirna dalam diri pria yang baru saja bercerai pada akhir 2015 tersebut.

1. Mungkin Wenger Sudah Bosan

Manchester United v Arsenal - Premier League

​Pria kelahiran 22 Oktober 1949 ini sudah berkarir sebagai manajer sejak 1984. Itu artinya sudah lebih dari tiga dekade Wenger duduk di kursi kepelatihan dengan beberapa klub. Bersama Arsenal, Wenger sudah melatih klub London utara itu sejak 1996, dua dekade yang lalu.

Itu bukan merupakan perjalanan yang pendek dalam karir kepelatihan seorang manajer dan Wenger bisa saja sudah mulai bosan dengan rutinitasnya sebagai manajer dan kondisi yang harus diterimanya untuk menuruti sistem di Arsenal yang sepertinya lebih bersandar pada keuntungan finansial untuk menebus pembangunan Emirates Stadium.

0 nhận xét:

Đăng nhận xét