AS Roma datang ke Giuseppe Meazza dengan percaya diri tinggi karena memiliki modal lima kemenangan beruntun di Serie A Italia, sekaligus status tim pemuncak klasemen sementara.
Skuat asuhan Rudi Garcia bertekad meneruskan tren positif di markas FC Internazionale, yang terpaut dua angka di posisi ke-empat.
Pelatih asal Prancis itu mengatakan bahwa timnya akan berusaha menerapkan permainan menyerang meski bermain di kandang lawan.
"Saya pikir, itu adalah hal yang tepat untuk dilakukan. Secara psikologis, tidak mudah untuk mengangkat diri Anda setelah kemasukan satu gol dan itu juga berlaku untuk kami," ujar Garcia.
"Secara umum, sikap kami menjadi negatif setelah kemasukan satu gol. Di Florence (menang 2-1 atas Fiorentina) kami berencana memainkan serangan balik setelah gol pertama sementara [melawan Udinese] kami terus menyerang usai mencetak gol pembuka.
"Itu penting karena hal tersebut menunjukkan bahwa tim mampu melakukan hal positif dalam cara berbeda tergantung pertandingan."
Jika Roma tampak mudah mencetak gol musim ini, tidak demikian dengan Nerazzurri. Skuat asuhan Roberto Mancini hanya memiliki rata-rata satu gol per laga dalam sepuluh pertandingan perdana Serie A musim ini.
Tetapi, hal tersebut didukung dengan kuatnya lini pertahanan yang hanya kemasukan dua gol dalam empat laga terakhir. Meski demikian, Juan Jesus tetap berharap Inter bisa memperbaiki performa mereka menjadi lebih baik lagi.
"Roma adalah tim besar, dengan pemain-pemain cepat seperti Gervinho dan Mohamed Salah," ujarnya. "Kami tidak boleh melakukan kesalahan apapun dan kami harus fokus sejak menit pertama.
"Kami harus mengembangkan pendekatan kami di awal pertandingan. Kami berbicara mengenai itu di ruang ganti karena kami tidak selalu bisa menunggu sesuatu terjadi sebelum menyuntikkan tenaga ke permainan."
Inter telah menghentikan tren tidak pernah menang (tiga seri, satu kalah) dengan mengalahkan Bologna tengah pekan kemarin. Dan itu diharapkan bisa menjadi modal positif untuk menjamu Roma akhir pekan ini
0 nhận xét:
Đăng nhận xét